12 January 2008

Mimpi Tentang Rumah dan Buku-buku


Sekian lama mengarungi mimpi tanpa ujung, kami berdua sepakat sudah sama-sama lelah. Dan sebelum kelelahan ini memuncak menjadi kemuakkan terhadap mimpi kami sendiri, kami coba bangun dan merangkak. Sedikit demi sedikit, menjejakkan kaki kedalam realita, coba membumikan impian yang sebelumnya menggantung tinggi di langit. Impian tentang sebuah perpustakaan kecil tempat kami bisa menjadi, dan juga berbagi.

Jika terus menunggu, mungkin dalam beberapa tahun kedepan, sulit bagi kami memiliki sebuah perpustakaan yang layak untuk berbagi dengan orang-orang di sekitar kami. Hanya bermodal Bismillah dan Nawaitu, juga bantuan dari teman-teman sejati, sedikit demi sedikit terkumpul juga beberapa tumpukkan buku mengisi rak-rak kayu sederhana yang kami beli -juga dari uang donasi.

Sudah cukupkah semuanya?

Tentu saja belum, tapi menunggu bukan lagi sebuah pilihan, terlebih ketika tujuan sudah menanti dihadapan. Tiga rak terisi hampir penuh kami anggap sudah cukup untuk membuka pintu rumah kami untuk para tetangga dan teman-teman.

Rak-rak lain berikut isinya? Tentu saja, segera menyusul.

No comments:

Post a Comment